SEMOGA INFO YANG DIBERIKAN BISA BERMANFAAT BAGI PEMBACA MAUPUN PENULIS

SEMOGA INFO YANG DIBERIKAN BISA BERMANFAAT

Selamat berkujung ., ., .,^^ .,

Kamis, 23 Mei 2013

Kolaka Utara


Letak Geografis
 

Kabupaten Kolaka Utara memiliki luas wilayah daratan sebesar 3.391 km2 dan wilayah perairan laut diperkirakan seluas ± 5.000 km2, dengan jumlah  penduduk  sebesar 113.317 jiwa. Berdasarkan kondisi iklim, Kabupaten Kolaka Utara mempunyai ketinggian umumnya kurang dari 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis. Suhu udara minimum sekitar10°C dan maksimum 31°C atau rata-rata antara 24°C - 28°C. Sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani dan nelayan, namun demikian perairan laut seluas ± 5.000 belum dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan usaha perikanan. Kabupaten Kolaka Utara memanjang dari utara ke selatan berada diantara 2046'45" – 3050'5" Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 120041'16" – 121026'31" Bujur timur. Batas daerah Kabupaten Kolaka Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara    :Kabupaten Luwu Timur
Sebelah Timur   :Kecamatan Uluwoi dan Kabupaten Konawe Utara
Barat                 :Pantai Timur Teluk Bone.
Selatan              :Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Utara

Perikanan Tangkap
Perikanan tangkap telah memberikan konstribusi yang sangat nyata dalam pengembangan dan pembangunan Kolaka Utara, dimana berdasarkan produksi perikanan tangkap sebesar 6.138,00 ton atau sebesar 0,1% dari total produksi perikanan Indonesia yang mencapai 4.629.209 ton (DKP Kolaka Utara, 2003).  Jenis industri pengolahan ikan yang ada yaitu pengolahan ikan air tawar dan ikan air laut. Pengolahan hasil ikan air tawar terdapat di Kecamatan Ranteangin, Pakue Utara dan Pakue Barat, sedangkan pengolahan ikan laut lebih tersebar di Kecamatan Ranteangin, Lasusua, Kodeoha, Watunohu dan Pakue Utara.
Adapun alat tangkap yang umumnya di gunakan masyarakat nelayan Kolaka utara adalah alat tangkap Gillnet (jaring insang tetap) atau dikenal dengan sebutan pukat. Keberhasilan pengoperasian jaring insang tetap adalah mengetahui arah gerak renang ikan, karena alat tangkap ini bersifat pasif.   Sifat pasif dari alat tangkap ini menyebabkan perlu diketahui lokasi yang memiliki ketersediaan ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan, dimana ketersediaan ikan pada suatu areal perairan ditentukan oleh keadaan lingkungan.  Kondisi perairan menjadi penting untuk diketahui sejauhmana pengaruh perubahan kondisi oseanografi di lokasi penangkapan jaring insang tetap pada perairan Kolaka Utara. Diketahuinya pengaruh kondisi oseanografi terhadap ketersediaan ikan akan membantu untuk mengoptimalkan pengoperasian alat tangkap, khususnya jaring insang tetap.

Pada tahun 2005 produksi ikan tercatat sebesar 6.938,2 ton terdiri dari produksi ikan laut 5.737,0 ton dan produksi ikan darat 1.201,2 ton dengan produksi ikan tertinggi berada di Kecamatan Pakue sebesar 2.361,3 ton.

Kegiatan Perikanan meliputi bidang pengkapan, bidang budidaya perairan, bidang pengolahan dan pemasaran hasil Perikanan. Bidang kelautan dan perikanan sangatlah potensial dalam pengembangan Pembangunan Kabupaten Kolaka Utara karena memiliki areal perairan laut yang cukup luas, dan hamper seluruh wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka Utara ini merupakan daerah perikanan, dari 15 Kecamatan yang ada 14 daerah kecamatan yang masuk wilayah perikanan laut dan perikanan darat yakni:

     1.     Kecamatan Wawo
     2.     Kecamatan Rante Angin
     3.     Kecamatan Lambai
     4.     Kecamatan Lasusua
     5.     Kecamatan Katoi
     6.     Kecamatan Kodeoha
     7.     Kacamatan Tiwu
     8.     Kecamatan Watunohu
     9.     Kecamatan Pakue
    10.   Kecamatan Pakue Tengah
    11.   Kecamatan Pakue Utara
    12.   Kecamatan Batu Putih
    13.   Kecamatan Purehu
    14.   Kecamatan Tolala





Kabupaten Konawe



  •  KABUPATEN KONAWE

Kabupaten Konawe secara geografis terletak pada 02°45 04°30 Lintang Selatan dan 121°15 123°15 Bujur Timur , dengan batas wilayahnya :

" Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka
" Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe Utara
" Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah
" Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe Selatan

Kabupaten Konawe yang beribukota di Unaaha memiliki luas 679,245 Km2 atau 17,81%, yang terbagi dalam 306 Desa, 54 Kelurahan dan 30 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Wawonii Selatan, Kecamatan Wawonii Barat, Wawonii Tengah, Wawonii Timur, Wawonii Utara, Kecamatan Soropia, Kecamatan Sampara, Kecamatan Bondoala, Kecamatan Besulutu, Kecamatan Kapoiala, Kecamatan Lambuya, Kecamatan Uepai, Kecamatan Puriala, Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wonggeduku, Kecamatan Amonggedo, Kecamatan Wawotobi, Kecamatan Meluhu, Kecamatan Konawe, Kecamatan Unaaha, Kecamatan Anggaberi, Kecamatan Abuki, Kecamatan Latoma, Kecamatan Tongauna, Kecamatan Asinua, dan Kecamatan Routa. Kecamatan Wawonii Tenggara merupakan Luas Kecamatan terkecil yaitu dengan Luas 9.103 Ha atau 1,34%, sedangkan kecamatan dengan luas terbesar adalah Kecamatan Latoma dengan luas 58.354 Ha atau 8,59%.


Hasil sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk sebanyak 235.925 jiwa atau diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 53,5 ribu jiwa selama periode 1990-2000. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2005, penduduk di wilayah ini berjumlah 263.189 jiwa. Berdasarkan data tersebut, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Konawe sebesar 2,67 persen per tahun atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa 1980-1990 sekitar 4,37 persen, juga lebih rendah dibanding penduduk Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama besar 2,86 persen.


POTENSI PERIKANAN KABUPATEN KONAWE 
Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 20.994 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 1474,2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil penagkapan di laut dan perairan umum sebanyak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah, dibandingkan dengan tahun 2003 yang berjumlah 20.286 ton dengan nilai 170.183 juta rupiah, terdiri atas hasil budidaya 1.387 ton dengan nilai 39.944 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 18.899 ton dengan nilai 129.339 juta rupiah.

SUMBERDAYA PERIKANAN KABUPATEN KONAWE
Kabupaten Konawe Selatan memiliki wilayah yang sebagian besarnya merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup potensial untuk dikelola dan dikembangkan.  Namun pengelolaan dan pemanfaatan perairan laut Kabupaten Konawe selatan saat ini masih marak dengan kegiatan Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing sehingga sektor perikanan saat ini belum memberikan kontribusi optimal bagi pembangunan daerah. Kegiatan IUU Fishing yang terjadi umumnya berupa kegiatan penangkapan/pengangkutan ikan tanpa SIUP/SIPI/SIKPI, Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, dan racun sianida yang menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya.

Memperhatikan kebijakan pemerintah bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan diarahkan pada kegiatan penangkapan ikan maupun pengumpulan/pengangkutan ikan yang bertanggung jawab, terkendali dan berkelanjutan, maka Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan operasi pengawasan reguler  pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara bersama-sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe Selatan, Satuan Kerja PSDKP Kendari dan Direktorat POLAIR Kendari.

Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Perairan Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Selatan dan sekitarnya, umumnya dilakukan melalui kegiatan penangkapan dan pengangkutan ikan yang dalam pelaksanaannya kadang kala melanggar ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat berupa penangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang dilarang seperti pembiusan ikan serta penangkapan ikan tanpa izin yang dampaknya dapat mengakibatkan kerusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya. Selain di bidang penangkapan dan pengangkutan ikan di Perairan Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Selatan terdapat Unit budidaya mutiara tepatnya di Perairan Labengki, Per. Wawosunggu sedangkan sepanjang pesisir perairan juga terdapat sebaran mangrove.

KAPAL DI KABUPATEN KONAWE
Jumlah armada perahu/kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 3.960 unit. Sebagian besar berupa perahu tidak bermotor, yaitu 80,37 persen atau 3.197 unit, motor tempel sebesar 15,86 persen (628 unit) dan kapal motor sebesar 3,31 persen atau 131 unit.

SUMBER :